Pajak seringkali dianggap sebagai beban dan menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi banyak orang. Persoalan ini pun muncul lantaran banyaknya mitos dan kesalahpahaman orang-orang akan pajak. Sehingga menimbulkan keraguan dan keengganan untuk membayar atau memenuhinya.
Beberapa mitos terkait pajak di antaranya adalah:
- Pajak hanya dinikmati oleh orang mampu
Faktanya pajak dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan hasil pajak digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan publik seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Setiap rupiah pajak yang dibayarkan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
- Menghitung dan membayar pajak rumit dan merepotkan
Padahal saat ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyediakan berbagai layanan untuk memudahkan wajib pajak dalam menghitung dan membayar pajak. Tersedia pula layanan SPT Online, e-Filing, dan aplikasi Pajakku yang dapat diakses dengan mudah.
- Hanya pengusaha besar yang perlu membayar pajak
Hampir semua orang yang memiliki penghasilan wajib membayar pajak, termasuk karyawan dan pengusaha kecil atau pelaku UMKM. Namun, tiap orang memiliki kewajiban pajak sesuai dengan penghasilannya, sesuai dengan apa yang tertuang dalam UU No. 28 Tahun 2007 tentang Pajak Penghasilan.
- Tidak ada manfaatnya membayar pajak
Pajak memiliki peran penting dalam pembangunan negara. Hasil pajak digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sosial lainnya.
Di sisi lain, masyarakat juga perlu memahami fakta-fakta tentang pajak seperti pajak adalah kewajiban warga negara, pajak digunakan untuk membiayai pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat, pemerintah terus berupaya menyederhanakan sistem perpajakan, tersedia berbagai layanan untuk memudahkan wajib pajak, dan membayar pajak tepat waktu ikut membantu membangun negara yang maju.
Kesadaran pajak yang tinggi sangatlah penting bagi kemajuan bangsa. Beberapa alasannya adalah kesadaran pajak yang tinggi akan meningkatkan pendapatan negara, sehingga pemerintah memiliki anggaran yang lebih besar untuk membiayai berbagai program pembangunan dan mendorong terciptanya kesejahteraan rakyat.
Kesadaran pajak juga dapat menciptakan rasa keadilan di antara masyarakat. Sebab, lewat pembayaran pajak maka setiap orang berkontribusi pada pembangunan negara sesuai dengan kemampuannya. Pajak pun menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi pembangunan ekonomi nasional. Sehingga kesadaran pajak yang tinggi akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.
Guna menciptakan kesadaran tersebut, edukasi memegang peran penting dalam meningkatkan kepatuhan pajak. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang sistem perpajakan di Indonesia, kewajiban dan hak wajib pajak, proses menghitung dan membayar pajak, dan manfaat pajak bagi pembangunan negara.
Pemerintah, akademisi, dan media massa juga perlu bekerja sama untuk meningkatkan edukasi pajak di masyarakat. Berbagai program edukasi dapat dilakukan seperti sosialisasi dan penyuluhan, seminar dan pelatihan, kampanye kesadaran pajak, serta pemanfaatan media sosial dan teknologi informasi mengenai pajak.
Pada akhirnya, membangun budaya sadar pajak membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak, kita dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Mari jadikan membayar pajak sebagai bentuk tanggung jawab dan kontribusi untuk membangun bangsa. Bersama-sama, wujudkan budaya sadar pajak untuk Indonesia yang lebih baik!